New Life, New Experience
Masih ingat, September dan Oktober 2020 diuji dgn hal yg sempat terjadi juga di tahun sebelumnya. Masih bisa bertahan. Masih dapat hidup normal seperti biasanya hanya perlu diberi banyak kesibukan itu sebabnya memilih untuk melajutkan kuliah sesegera mungkin. November, bulan terberat belum mereda luka itu. Diuji dengan sakitnya laki-laki terhebat yaitu bapak sebagaimana Allah menunjukan bahwa jangan terlalu berlarut-larut dengan luka itu, ada keluarga yg harus diprioritaskan. Beberapa keputusan yg harus diambil, karir yg ku mimpikan sejak dulupun harus ditinggalkan demi seorang kakak yg sudah memiliki tanggung jawab yaitu keluarga kecilnya dan tidak berhenti disitu Allah terus menurunkan kasih sayangnya kepadaku beriringan. Dan aku tidak bisa melalui November terberat itu, sering menangis di makam kake sampai pada suatu hari salah satu keluarga melihatku menangis diujung dapur rumah nenek. Di pinggir lemari tua itu. Iya, dari kecil aku sering melihat sosok bertubuh emas disana. Ditengah tangisanku tanpa sadarpun aku memotong rambut sebahuku akupun tidak habis pikir, pikiran apa yg muncul sampai akhirnya aku melakukan itu sampai akhirnya datang laki-laki tua duduk bersamaku dan berkata "kuat, inget Gusti Allah. Sing sabar". Dan setelah itu aku tbtb ada diantara sodara-sodaraku dikamar masa kecilku dulu dirumah nenek. Sampai akhirnya salah satu keluarga khawatir dan membawaku ke psikiater. Aku merasa baik-baik saja, tapi ternyata tidak. Desember dimulai dengan mencari kembali hal-hal apa yg membuatku bahagia selama beberapa tahun kebelakang ditemani sahabatku, tinggal bersama saudara di Sumedang yg tempatnya memang cocok untuk kondisiku. Hingga Januari akupun harus kembali masuk kedalam lingkungan yg dulu membuatku sangat bahagia yaitu "sekolah" dan itu membantu banyak:') terima kasih Ane telah banyak membantu ku sehingga aku kembali menemukan diriku dan bahagiaku. Sampai sekarang aku sadar, bahwa dari dulu Ane mengenalku aku bukan orang yg mudah menyerah, mimpiku sering berbeda dengan teman-teman yg lain dan aku harus mencoba kembali masuk ke waktu itu dan akhirnya sampai karena banyak dibantu dia. Qodarullah sekarang aku sembuh dari depresiku. Apa yg terjadi dulu itu sangat memberi pelajaran berharga. Melihat perubahanku yg semakin baik sampai kakaku melihat style aku kembali ke 2 tahun yg lalu dia bilang "welcome back sutin 2 tahun yg lalu, ini baru adikku". Berarti sudah 2 tahun aku menyimpan luka, kecil menjadi banyak dan akhirnya membuatku seperti itu. Its ok. New year new life new spirit! So, untuk yg bertanya-tanya kenapa semoga tulisan ini dapat memberi jawaban. Terima kasih untuk semua perhatian teman-teman. I love you all.
Komentar
Posting Komentar